
UPI YPTK Siapkan Dosen Menuju Riset Kompetitif Nasional lewat Workshop Strategi Penyusunan Proposal Hibah DIKTI 2026
Padang, 9 Juli 2025 — Dalam semangat transformasi membangun ekosistem riset yang unggul dan berdampak, Universitas Putra Indonesia “YPTK” melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) menyelenggarakan Workshop Strategi Penyusunan Proposal Hibah DIKTI 2026. Bertempat di UPI Convention Center, kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen institusi dalam meningkatkan kapasitas dosen untuk menghasilkan penelitian yang kompetitif secara nasional serta relevan terhadap kebutuhan masyarakat.
Workshop dibuka secara resmi oleh Rektor UPI YPTK, Assoc. Prof. Dr. Muhammad Ridwan, SE., MM., dan dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas serta puluhan dosen dari berbagai fakultas. Kegiatan ini menghadirkan narasumber utama, Prof. Dr. Rahadian Zainul, S.Pd., M.Si., seorang pakar nasional dari Universitas Negeri Padang yang telah berpengalaman luas di bidang publikasi ilmiah, paten, serta hibah penelitian DIKTI.
Dalam sambutannya, Rektor menegaskan bahwa tujuan utama penelitian bukan sekadar untuk memenuhi indikator publikasi internasional, melainkan sebagai sarana penyelesaian persoalan nyata di tengah masyarakat. Ia mendorong agar para dosen senantiasa menempatkan kebermanfaatan sebagai orientasi utama riset.
"Kalau tujuan penelitian hanya untuk tampil di Scopus, maka hasilnya akan kehilangan makna. Penelitian yang berdampak adalah yang mampu menjadi solusi bagi masyarakat, bukan sekadar angka dan indeks semata," tegas beliau.
Sementara itu, Ketua LPPM UPI YPTK, Assoc. Prof. Dr. Agung Ramadhanu, S.Kom., M.Kom., menyampaikan bahwa workshop ini merupakan langkah strategis untuk membekali para dosen—khususnya yang tergabung dalam grup riset—dengan keterampilan teknis dan pemahaman substantif dalam menyusun proposal hibah yang berpeluang tinggi untuk didanai.
Ia juga menekankan bahwa target utama LPPM adalah memastikan seluruh grup riset UPI YPTK tidak hanya lolos hibah DIKTI tahun 2026, tetapi juga menghasilkan riset yang memberikan kontribusi nyata bagi dunia pemerintahan, industri, hingga masyarakat luas.
"Target kami adalah agar semua grup riset di UPI YPTK tidak hanya lolos hibah DIKTI tahun 2026, tapi juga mampu menghasilkan penelitian yang berdampak luas, baik di sektor pemerintahan, industri, maupun masyarakat umum. Inilah bagian dari transformasi riset yang sedang kami bangun," ujarnya.
Rangkaian kegiatan dalam workshop ini mencakup pemaparan strategi penyusunan proposal, sesi diskusi interaktif, hingga bedah proposal secara langsung. Para peserta terlihat sangat antusias, aktif bertanya, dan berdiskusi, menunjukkan semangat tinggi untuk meningkatkan mutu riset di lingkungan universitas.
Workshop ini juga menjadi tonggak awal dari program pembinaan riset yang akan dilakukan secara berkelanjutan oleh LPPM. Ke depan, akan digelar berbagai kegiatan pendukung seperti klinik proposal, mentoring peneliti muda, hingga forum kolaborasi lintas disiplin untuk memperkuat ekosistem riset yang dinamis di kampus.
Melalui kegiatan ini, UPI YPTK tidak hanya memfasilitasi peningkatan kapasitas teknis dosen, tetapi juga membangun semangat kolaboratif dan inovatif dalam dunia penelitian. Dengan lebih dari 40 grup riset aktif yang tersebar di berbagai bidang keilmuan, UPI YPTK terus meneguhkan perannya sebagai perguruan tinggi yang adaptif, solutif, dan berdampak bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan pembangunan masyarakat.
UPI YPTK- BerTransformasi